soccerstars
Kamis, 02 Februari 2012
Sejarah PERSIB
Sejarah
Sebelum bernama Persib, di Kota Bandung berdiri Bandoeng Indische Voetbal Bond (BIVB) pada sekitar tahun 1923. BIVB ini merupakan salah satu organisasi perjuangan kaum nasionalis pada masa itu. Tercatat sebagai Ketua Umum BIVB adalah Mr. Syamsudin yang kemudian diteruskan oleh putra pejuang wanita Dewi Sartika, yakni R. Atot.
Atot ini pulalah yang tercatat sebagai Komisaris daerah Jawa Barat yang pertama. BIVB memanfaatkan lapangan Tegallega didepan tribun pacuan kuda. Tim BIVB ini beberapa kali mengadakan pertandingan diluar kota seperti Yogyakarta dan Jatinegara Jakarta.
Pada tanggal 19 April 1930, BIVB bersama dengan VIJ Jakarta, SIVB (Persebaya), MIVB (sekarang PPSM Magelang), MVB (PSM Madiun), VVB (Persis Solo), PSM (PSIM Yogyakarta) turut membidani kelahiran PSSI dalam pertemuan yang diadakan di Societeit Hadiprojo Yogyakarta. BIVB dalam pertemuan tersebut diwakili oleh Mr. Syamsuddin. Setahun kemudian kompetisi tahunan antar kota/perserikatan diselenggarakan. BIVB berhasil masuk final kompetisi perserikatan pada tahun 1933 meski kalah dari VIJ Jakarta.
BIVB kemudian menghilang dan muncul dua perkumpulan lain yang juga diwarnai nasionalisme Indonesia yakni Persatuan Sepakbola Indonesia Bandung (PSIB) dan National Voetbal Bond (NVB). Pada tanggal 14 Maret 1933, kedua perkumpulan itu sepakat melakukan fusi dan lahirlah perkumpulan yang bernama Persib yang kemudian memilih Anwar St. Pamoentjak sebagai Ketua Umum. Klub-klub yang bergabung kedalam Persib adalah SIAP, Soenda, Singgalang, Diana, Matahari, OVU, RAN, HBOM, JOP, MALTA, dan Merapi.
Persib kembali masuk final kompetisi perserikatan pada tahun 1934, dan kembali kalah dari VIJ Jakarta. Dua tahun kemudian Persib kembali masuk final dan menderita kekalahan dari Persis Solo. Baru pada tahun 1937, Persib berhasil menjadi juara kompetisi setelah di final membalas kekalahan atas Persis.
Di Bandung pada masa itu juga sudah berdiri perkumpulan sepak bola yang dimotori oleh orang- orang Belanda yakni Voetbal Bond Bandung & Omstreken (VBBO). Perkumpulan ini kerap memandang rendah Persib. Seolah- olah Persib merupakan perkumpulan “ kelas dua “. VBBO sering mengejek Persib. Maklumlah pertandingan- pertandingan yang dilangsungkan oleh Persib dilakukan di pinggiran Bandung—ketika itu—seperti Tegallega dan Ciroyom. Masyarakat pun ketika itu lebih suka menyaksikan pertandingan yang digelar VBBO. Lokasi pertandingan memang didalam Kota Bandung dan tentu dianggap lebih bergengsi, yaitu dua lapangan dipusat kota, UNI dan SIDOLIG.
Persib memenangkan “ perang dingin “ dan menjadi perkumpulan sepakbola satu- satunya bagi masyarakat Bandung dan sekitarnya. Klub-klub yang tadinya bernaung dibawah VBBO seperti UNU dan SIDOLIG pun bergabung dengan Persib. Bahkan VBBO kemudian menyerahkan pula lapangan yang biasa mereka pergunakan untuk bertanding yakni Lapangan UNI, Lapangan SIDOLIG (kini Stadion Persib), dan Lapangan SPARTA (kini Stadion Siliwangi). Situasi ini tentu saja mengukuhkan eksistensi Persib di Bandung.
Ketika Indonesia jatuh ke tangan Jepang. Kegiatan persepakbolaan yang dinaungi organisasi lam dihentikan dan organisasinya dibredel. Hal ini tidak hanya terjadi di Bandung melainkan juga diseluruh tanah air. Dengan sendirinya Persib mengalami masa vakum. Apalagi Pemerintah Kolonial Jepang pun mendirikan perkumpulan baru yang menaungi kegiatan olahraga ketika itu yakni Rengo Tai Iku Kai.
Tapi sebagai organisasi bernapaskan perjuangan, Persib tidak takluk begitu saja pada keinginan Jepang. Memang nama Persib secara resmi berganti dengan nama yang berbahasa Jepang tadi. Tapi semangat juang, tujuan dan misi Persib sebagai sarana perjuangan tidak berubah sedikitpun.
Pada masa Revolusi Fisik, setelah Indonesia merdeka, Persib kembali menunjukkan eksistensinya. Situasi dan kondisi saat itu memaksa Persib untuk tidak hanya eksis di Bandung. Melainkan tersebar diberbagai kota, sehingga ada Persib di Tasikmalaya, Persib di Sumedang, dan Persib di Yogyakarta. Pada masa itu prajurit- prajurit Siliwangi hijrah ke ibukota perjuangan Yogyakarta.
Baru tahun 1948 Persib kembali berdiri di Bandung, kota kelahiran yang kemudian membesarkannya. Rongrongan Belanda kembali datang, VBBO diupayakan hidup lagi oleh Belanda (NICA) meski dengan nama yang berbahasa Indonesia Persib sebagai bagian dari kekuatan perjuangan nasional tentu saja dengan sekuat tenaga berusaha menggagalkan upaya tersebut. Pada masa pendudukan NICA tersebut, Persib didirikan kembali atas usaha antara lain, dokter Musa, Munadi, H. Alexa, Rd. Sugeng dengan Ketua Munadi.
Perjuangan Persib rupanya berhasil, sehingga di Bandung hanya ada satu perkumpulan sepak bola yakni Persib yang dilandasi semangat nasionalisme. Untuk kepentingan pengelolaan organisasi, decade 1950- an ini pun mencatat kejadian penting. Pada periode 1953-1957 itulah Persib mengakhiri masa pindah- pindah sekretariat. Walikota Bandung saat itu R. Enoch, membangun Sekretariat Persib di Cilentah. Sebelum akhirnya atas upaya R.Soendoro, Persib berhasil memiliki sekretariat Persib yang sampai sekarang berada di Jalan Gurame.
Pada masa itu, reputasi Persib sebagai salah satu jawara kompetisi perserikatan mulai dibangun. Selama kompetisi perserikatan, Persib tercatat pernah menjadi juara sebanyak empat kali yaitu pada tahun 1961, 1986, 1990, dan pada kompetisi terakhir pada tahun 1994. Selain itu Persib berhasil menjadi tim peringkat kedua pada tahun 1950, 1959, 1966, 1983, dan 1985.
Keperkasaan tim Persib yang dikomandoi Robby Darwis pada kompetisi perserikatan terakhir terus berlanjut dengan keberhasilan mereka merengkuh juara Liga Indonesia pertama pada tahun 1995. Persib yang saat itu tidak diperkuat pemain asing berhasil menembus dominasi tim tim eks galatama yang merajai babak penyisihan dan menempatkan tujuh tim di babak delapan besar. Persib akhirnya tampil menjadi juara setelah mengalahkan Petrokimia Putra melalui gol yang diciptakan oleh Sutiono Lamso pada menit ke-76.
Sayangnya setelah juara, prestasi Persib cenderung menurun. Puncaknya terjadi saat mereka hampir saja terdegradasi ke Divisi I pada tahun 2003. Beruntung, melalui drama babak playoff, tim berkostum biru-biru ini berhasil bertahan di Divisi Utama.
Sebagai tim yang dikenal tangguh, Persib juga dikenal sebagai klub yang sering menjadi penyumbang pemain ke tim nasional baik yunior maupun senior. Sederet nama seperti Risnandar Soendoro, Nandar Iskandar, Adeng Hudaya, Heri Kiswanto, Adjat Sudradjat, Yusuf Bachtiar, Dadang Kurnia, Robby Darwis, Budiman, Nuralim, Yaris Riyadi hingga generasi Erik Setiawan merupakan sebagian pemain timnas hasil binaan Persib.
Warief.blogspot.com
courtesy of simamaung
Kamis, 26 Januari 2012
orang bandung wajib tahu jadwal persib.....nyok kita lihat!!!!
Liga Super Indonesia 2011/2012
Putaran I03/12/2011 Persib vs Persiram
07/12/2011 Persib vs Sriwijaya FC
12/12/2011 Deltras vs Persib
17/12/2011 Persidafon vs Persib
05/01/2012 Persib vs PSAP
09/01/2012 Persib vs PSMS
14/01/2012 Mitra Kukar vs Persib
17/01/2012 Persisam vs Persib
24/01/2012 Persib vs PSPS
29/01/2012 Persib vs Persija
05/02/2012 Pelita Jaya vs Persib
15/02/2012 Persiwa vs Persib
19/02/2012 Persipura vs Persib
11/03/2012 Persib vs Persela
15/03/2012 Persib vs Arema
19/03/2012 Gresik United vs Persib
24/03/2012 Persiba vs Persib
Putaran II
10/04/2012 Persib vs Gresik United
14/04/2012 Persib vs Persiba
29/04/2012 Persela vs Persib
03/05/2012 Arema vs Persib
07/05/2012 Persib vs Persiwa
11/05/2012 Persib vs Persipura
28/05/2012 Persib vs Pelita Jaya
10/06/2012 Persija vs Persib
14/06/2012 PSPS vs Persib
22/06/2012 Persib vs Mitra Kukar
26/06/2012 Persib vs Persisam
02/07/2012 PSMS vs Persib
07/07/2012 PSAP vs Persib
14/07/2012 Persib vs Deltras
18/07/2012 Persib vs Persidafon
25/07/2012 Persiram vs Persib
29/07/2012 Sriwijaya FC vs Persib
Indonesian Premier League 2011/2012:
15/10/2011, home, vs Semen Padang 1-1 (Radovic 76 (pen); Mustafa Aji 72)
26/11/2011, home, vs Mitra Kukar -
29/11/2011, home, vs Bontang FC -
08/12/2011, away, vs Persebaya -
11/12/2011, away, vs Persija
18/12/2011, home, vs PSMS
22/12/2011, home, vs Persiraja
05/01/2012, away, vs Persijap
12/01/2012, away, vs PSM
15/01/2012, away, vs Arema
21/01/2012, home, vs Persibo
25/01/2012, home, vs Persema
28/01/2012, home, vs Persiba Bantul
11/02/2012, away, vs Sriwijaya FC
18/02/2012, home, vs Persipura
22/02/2012, home, vs Persidafon
11/03/2012, away, vs Mitra Kukar
14/03/2012, away, vs Bontang FC
24/03/2012, home, vs Persebaya
31/03/2012, home, vs Persija
08/04/2012, away, vs PSMS
11/04/2012, away, vs Persiraja
22/04/2012, home, vs Persijap
02/05/2012, home, vs PSM
05/05/2012, home, vs Arema
13/05/2012, away, vs Persibo
17/05/2012, away, vs Persema
26/05/2012, away, vs Persiba Bantul
16/06/2012, away, vs Semen Padang
21/06/2012, home, vs Sriwijaya FC
30/06/2012, away, vs Persipura
04/07/2012, away, vs Persidafon
15/10/2011, home, vs Semen Padang 1-1 (Radovic 76 (pen); Mustafa Aji 72)
26/11/2011, home, vs Mitra Kukar -
29/11/2011, home, vs Bontang FC -
08/12/2011, away, vs Persebaya -
11/12/2011, away, vs Persija
18/12/2011, home, vs PSMS
22/12/2011, home, vs Persiraja
05/01/2012, away, vs Persijap
12/01/2012, away, vs PSM
15/01/2012, away, vs Arema
21/01/2012, home, vs Persibo
25/01/2012, home, vs Persema
28/01/2012, home, vs Persiba Bantul
11/02/2012, away, vs Sriwijaya FC
18/02/2012, home, vs Persipura
22/02/2012, home, vs Persidafon
11/03/2012, away, vs Mitra Kukar
14/03/2012, away, vs Bontang FC
24/03/2012, home, vs Persebaya
31/03/2012, home, vs Persija
08/04/2012, away, vs PSMS
11/04/2012, away, vs Persiraja
22/04/2012, home, vs Persijap
02/05/2012, home, vs PSM
05/05/2012, home, vs Arema
13/05/2012, away, vs Persibo
17/05/2012, away, vs Persema
26/05/2012, away, vs Persiba Bantul
16/06/2012, away, vs Semen Padang
21/06/2012, home, vs Sriwijaya FC
30/06/2012, away, vs Persipura
04/07/2012, away, vs Persidafon
Langganan:
Postingan (Atom)